Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan perbaikan jalan nasional akan tetap dilanjutkan seluruhnya hingga akhir masa jabatannya tahun depan.

Sejauh ini sudah ada 78 paket jalan yang berhasil dikerjakan atau mencapai 70 persen dari target.

Kementerian PUPR telah merealisasikan dana perbaikan jalan dan jembatan sebesar Rp7,45 triliun.

Perbaikan diharapkan dapat meningkatkan kondisi kemantapan jalan lintas timur Sumatra Selatan mencapai level 100 persen

Ganjar Pranowo mengapresiasi dukungan pemerintah dalam rekonstruksi Jalan Raya Surakarta-Gemolong-Purwodadi, dan menargetkan selesai pertengahan Desember 2023

Presiden Jokowi memerintahkan agar proyek perbaikan jalan rusak di seluruh provinsi berjalan selambat-lambatnya akhir Juli 2023.

Jokowi menyebut bahwa proses perbaikan ruas jalan rusak oleh pemerintah pusat di sejumlah provinsi dimulai Juli.

Pemprov Sumbar menyiapkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk perbaikan jalan yang ada di kampung Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah.

DPR menuding Menkeu Sri Mulyani cawe-cawe terkait anggaran jalan rusak di daerah sehingga program tersebut belum dapat direalisasikan.

Kementerian PUPR menyatakan perbaikan jalan rusak di sejumlah daerah masih menunggu pencairan dana dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Jalan-jalan rusak akibat truk angkutan batu bara yang melintas, telah menimbulkan kemacetan setiap hari di daerah tersebut.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi memohon kepada masyarakat di Kabupaten Cirebon untuk bersabar terkait jalan rusak.

Kerusakan jalan itu bukan karena minimnya perhatian dari pemerintah, melainkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi yang terjadi di wilayah tersebut. 

Apriyadi menjelaskan untuk proses pengerjaan perbaikan jalan akan dilakukan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V. 

Andil pemerintah pusat dalam menangani perbaikan jalan di Riau merupakan tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Inpres 3/2023.