Gelombang tinggi di perairan Sulsel yang kerap terjadi di awal tahun memberi dampak terhadap produksi ikan.

Indonesia menempati peringkat 6 sebagai negara dengan kinerja terburuk dalam memerangi illegal unreported unregulated fishing (IUUF).

KKP mencatat realisasi investasi di sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp9,56 triliun hingga kuartal III/2023.

Tercatat produksi ikan dari PT Perikanan Indonesia meningkat menjadi 13.000 ton pada 2023.

Kabupaten Kampar menjadi daerah tertinggi yang memproduksi budidaya ikan air tawar, mencapai 65.167,80 ton produksi.

Ribuan belut hidup tersebut diperiksa kesehatannya secara klinis dan laboratoris, untuk cegah tangkal Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK).

Penerimaan retribusi sektor perikanan mengalami sedikit penurunan karena sejumlah faktor seperti permintaan ekspor ikan turun.

Penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) perikanan naik 114% dibandingkan 2022.

Aruna optimistis meningkatkan kinerja pada 2024, setelah tahun lalu Indonesia mengalami penurunan ekspor komoditas perikanan.

Nilai ekspor produk perikanan hingga Desember 2023 baru mencapai US$5,6 miliar, di bawah target yang ditetapkan. Ini penyebabnya:

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat nilai sementara ekspor produk perikanan hingga Desember 2023 di bawah target yang ditetapkan dan turun dari 2022.

Hasil tangkap ikan terbanyak, yakni cakalang disusul ikan layang dan baby tuna, lalu tongkol dan bawal.

BPS melaporkan nilai tukar nelayan (NTN) pada 2023 sebesar 105,40 turun 0,99% dibandingkan rata-rata NTN pada 2022 sebesar 106,45.

Realisasi investasi RI yang menyangkut komoditas pangan bergizi terbilang mini, terutama sektor perikanan.

KKP memasang target ekspor produk laut dan perikanan bisa mencapai Rp131 triliun pada 2029.