Riset Celios menunjukkan bahwa Tapera dapat memberikan dana puluhan triliun kepada pemerintah melalui SBN, tetapi pekerja dan perekonomian terkena beban.
Nantinya, peserta Tapera akan membayar cicilan rumah sembari tetap mengeluarkan iuran. Namun, pemerintah meyakini bahwa itu akan menguntungkan masyarakat.
BPK beberapa kali memberikan catatan atas pengelolaan Tapera, dari soal kepesertaan hingga penyaluran dana tidak tepat sasaran senilai puluhan miliar rupiah.
Presiden Jokowi menyamakan Tapera dengan BPJS Kesehatan, bahwa manfaatnya akan dirasakan semua orang setelah program berjalan. Analogi itu dinilai tidak tepat.
Bank Indonesia (BI) mencatat tren penjualan rumah melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR) hingga kredit pemilikan apartemen (KPA) mengalami perlambatan.
Citanusa Group menargetkan penjualan hingga 400 unit rumah akhir tahun ini untuk proyek Karawang Green Village 3 (KGV 3) dengan investasi senilai Rp1 triliun.