Saham emiten milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dibuka menyentuh ARA di hari perdananya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah menyelesaikan proses IPO dengan kapitalisasi pasar Rp104,35 triliun.

Dalam daftar IPO jumbo (di atas Rp1 triliun) sepanjang tahun berjalan, BREN milik Prajogo Pangestu menjadi pencatat rasio oversubscribed terbesar.

Sejumlah saham di BEI masuk ke dalam portofolio pribadi orang-orang terkaya di Indonesia menjelang masa window dressing.

PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menetapkan penawaran saham IPO pada pada 3–5 Oktober 2023 di harga Rp780 per saham.

Sederet saham masuk ke dalam jajaran top gainers per September 2023, termasuk saham BRPT dan PANI.

Setelah masuk Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berpotensi mencapai Rp104,35 triliun.

Calon emiten milik Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menetapkan harga pelaksanaan IPO Rp780 per saham.

Sebelum dikuasai Prajogo Pangestu dan Barito Renewables Energy (BREN), pondasi Star Energy dibangun oleh sosok Supramu Santosa.

Masa penawaran awal IPO PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) selesai pada hari ini, Senin (25/9/2023).

Kekayaan konglomerat Indonesia tahun ini diperkirakan akan terpengaruh oleh penguatan saham-saham yang tersengat pembentukan Bursa Karbon Indonesia.

Pergerakan saham-saham koleksi Prajogo Pangestu dan Hermanto Tanoko kontras dalam sebulan terakhir, membuat jarak kekayaan keduanya makin lebar.

Sejumlah emiten berpotensi terdampak Bursa Karbon, di antaranya adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC).

Setelah IPO, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berkomitmen membagikan dividen 60 persen dari laba pada tahun buku 2023

Nilai kekayaan bersih atau net worth konglomerat Indonesia Prajogo Pangestu pemilik BREN hingga CUAN bertambah Rp76,83 triliun ytd 2023.