Golden Energy Mines (GEMS) mencatat produksi batu bara sebesar 20,4 juta ton di semester I/2023.

Grup Sinar Mas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) menjual 4,42 persen saham PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) senilai Rp1,68 triliun.

Emiten jagoan Lo Kheng Hong, ABM Investama (ABMM), bakal kecipratan dividen interim GEMS triliunan dari kinerja tahun buku 2023.

Pembagian dividen interim Golden Energy Mines (GEMS) sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 21 Agustus 2023. 

Crossing saham terjadi di tubuh PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) yang dilakukan oleh Grup Sinar Mas merupakan salah satu langkah menasionalisasi perseroan.

Grup Sinar Mas, Goden Energy Mines (GEMS) meraih fasilitas pinjaman senilai total US$180 juta atau setara Rp2,73 triliun dari Bank Mandiri (BMRI).

Golden Energy Mines (GEMS) mencetak laba bersih senilai Rp3,43 triliun, dari pendapatan Rp12,58 triliun sepanjang kuartal I/2023.

Emiten tambang Batu bara milik Grup Rajawali, PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) akan membagikan dividen Rp148,05 miliar untuk tahun buku 2022.

Bumi Resources (BUMI) menjadi emiten dengan target produksi tertinggi, sementara Indika Energy (INDY) mengurangi produksi batu baranya pada 2023.

Emiten batu bara seperti GEMS, ADRO, ADMR, ITMG, PTBA, BYAN mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba sepanjang 2022.

ABM Investama (ABMM) dan Golden Energy Mines (GEMS) menyampaikan tidak akan mengubah target produksinya meski harga batu bara mendingin.

PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) akan mengambil peluang rencana India menambah konsumsi batu bara.

Emiten tambang Grup Sinar Mas, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) menargetkan dapat memproduksi sekitar 40,45 juta ton batu bara pada 2023.

Sejumlah perusahaan seperti Bumi Resources, Adaro Energy, dan Indika Energy menjadi produsen batu bara terbesar di Indonesia.

Sejumlah komisaris dan direksi PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) undur diri dan menyiratkan masuknya PT ABM Investama Tbk. (ABMM) ke jajaran manajemen.