Direktur Utama Indo Tambangraya Megah Mulianto mengungkapkan sejumlah sentimen yang bisa memengaruhi kinerja perseroan pada 2024.

Produksi batu bara Adaro Energy (ADRO) menjadi produksi batu bara terbesar hingga kuartal III/2023 dibandingkan dengan ITMG, INDY, & PTBA.

Saham batu bara di dalam indeks LQ45 seperti ADRO, PTBA, ITMG, hingga INDY telah mencatatkan price to book value (PBV) yang tergolong kecil.

Indo Tambangraya Megah (ITMG) menjajaki peluang untuk masuk dalam Bursa Karbon.

Indo Tambangraya Megah (ITMG) menyampaikan telah menyerap belanja modal (capex) sebesar Rp413,5 miliar sampai 9 bulan 2023.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencatatkan kenaikan produksi batu bara mencapai 13,4 juta ton naik 0,9%.

China masih menjadi penopang kinerja penjualan emiten batu bara kakap Indonesia ADRO hingga BSSR hingga menjelang akhir 2023.

Induk Indo Tambangraya Megah (ITMG) menargetkan proporsi bisnis hijau dan batu bara dalam Grup Banpu dapat mencapai 50% pada 2025.

Vanguard memiliki peluang cuan hingga 75% meski pergerakan harga saham ITMG melorot dalam 1 tahun terakhir.

Konglomerasi Thailand, Banpu, yang juga induk Indo Tambangraya Megah (ITMG) menjelaskan rencana akuisisi dan diversifikasi ke energi hijau.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencatatkan penurunan laba bersih dan pendapatan per September 2023.

Angin segar dari Eropa berhembus untuk sektor batu bara ADRO, BUMI, hingga PTBA Cs pada penghujung 2023.

BlackRock masih menikmati potensi capital gain di tengah melorotnya pergerakan harga saham ITMG pada periode berjalan 2023.

Deretan saham produsen batu bara kakap seperti ADRO, HRUM, hingga INDY masih menyimpan potensi cuan dua digit di tengah tren kenaikan harga global.

Indo Tambangraya Megah (ITMG) menjelaskan dampak pelemahan rupiah terhadap kinerja pendapatan perseroan.