Hasan Nasbi mengungkap alasan Presiden Prabowo Subianto belum meresmikan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.
Wakil Presiden Direktur TBS Energi Utama (TOBA) Pandu Sjahrir dikabarkan ikut menjadi punggawa di BP Danantara bersama Rosan P Roeslani dan Muliaman D Hadad.
Kehadiran Danantara untuk mengelola portofolio BUMN beraset jumbo seperti BBRI, BMRI, hingga TLKM diyakini menjadi katalis positif bagi emiten-emiten terkait.
BP Danantara sebagai embrio superholding BUMN dirancang menaungi 7 BUMN dengan aset jumbo, mulai dari BRI, Bank Mandiri, BNI, PLN, Pertamina, hingga MIND ID.
Presiden Prabowo Subianto bakal meresmikan Embrio Superholding BUMN atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 7 November 2024.