Kerusuhan Mei 1998 hingga lengsernya Soeharto menjadi titik kritis bisnis Sudono Salim yang membersarkan Grup Salim. Keberadaannya menjadi pertanyaan kala itu.
Beberapa saham dari grup konglomerat atau konglomerat seperti Prajogo Pangestu hingga Boy Thohir mencatatkan kinerja harga yang beragam sejak awal 2024.