Dirut Pertamina menilai insentif harga gas khusus dapat membantu keekonomian proyek jaringan gas (jargas) rumah tangga selepas absennya pembiayaan APBN

Kendala terkait harga dan kurangnya koordinasi lintas sektor dinilai menjadi ganjalan dalam komersialisasi gas bumi.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan realisasi investasi meningkat sejak kebijakan harga gas murah atau HGBT diberlakukan.

Monetisasi lapangan gas mesti memerlukan harga jual gas yang sesuai dengan keekonomian lapangan.

Industri keramik mengalami kesulitan akibat banjirnya produk dari China. Alhasil, para pelaku industri meminta stimulus dari pemerintah.

Program HGBT membuat rata-rata harga gas industri di Indonesia terbilang rendah, tetapi belum bisa digarap optimal pelaku industri penerima insentif.

Menteri ESDM Arifin Tasrif belum berencana untuk memperluas sasaran penerima program harga gas bumi tertentu (HGBT) atau gas murah industri.

Kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) yang menelan anggaran Rp51,04 triliun, belum diikuti dengan perbaikan kinerja sektor industri penerima.

Secara sektor industri, pengguna gas domestik paling besar adalah industri pupuk dan industri kelistrikan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif memberi sinyal positif ihwal kelanjutan program harga gas bumi tertentu (HGBT) selepas 2024.

Kelanjutan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) dinilai berisiko meningkatkan defisit APBN di tengah memanasnya konflik di Timur Tengah.

Memanasnya konflik Iran vs Israel mendorong pemerintah untuk memberikan kebijakan yang mendukung produktivitas manufaktur, salah satunya program gas murah.

Keberlanjutan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) yang berakhir pada 31 Desember 2024, masih terus dievaluasi dampaknya.

Kebutuhan gas tersebut bertambah dari periode 2027 sebesar 850 MMscfd.

Harga gas murah untuk industri yang berlaku sejak 2020 itu diklaim mampu menghemat biaya subsidi pupuk secara signifikan.