Program ini secara umum bertujuan untuk memupuk dan meningkatkan kepedulian sosial, serta tanggung jawab karyawan Pupuk Kaltim terhadap lingkungan.

Pengembangan pabrik melihat kebutuhan Urea dalam negeri yang diprediksi mencapai 6-7 juta ton di tahun 2030.

Amonia diprediksi menjadi alternatif bahan bakar masa depan yang jauh lebih ramah lingkungan.

Pengembangan UMKM merupakan salah satu fokus implementasi TJSL Pupuk Kaltim.

Sukidi mengajak keluarga besar Pupuk Kaltim untuk senantiasa membumikan Pancasila dengan spirit gotong-royong yang menjadi inti Pancasila itu sendiri.

PKT terus berupaya meningkatkan standar K3 di lingkungan kerja sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menjaga keberlanjutan perusahaan.

Pupuk Kaltim dinilai mampu menjalankan program CSR atau TJSL perusahaan secara optimal

Pengembangan atlet muda angkat besi menjadi estafet penting yang harus dan terus dilanjutkan agar dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Lewat prestasi ini, Pupuk Kaltim mengalahkan 72 perusahaan sektor agrokimia di dunia.

Pupuk Kaltim mengklaim dapat menyerap hingga 1.000 tenaga lokal dalam proyek pabrik soda ash.

Kapasitas terpasang pabrik soda ash yang dibangun Pupuk Kaltim mencapai 300.000 metrik ton per tahun.

Seluruh inovasi tersebut melalui review dan update berkala, untuk memastikan proses produksi berjalan sesuai aturan yang berlaku

Melalui bantuan ini PKT berharap pelayanan pasien di RSUD maupun pusat kesehatan masyarakat di Kota Bontang semakin maksimal.

kegiatan ini merupakan kesinambungan upaya Pupuk Kaltim dalam mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli terhadap persoalan sampah.

PKT berupaya mengembangkan teknologi produksi amonia tanpa menggunakan bahan baku hidrokarbon sebagai salah satu upaya dekarbonisasi