REI menanggapi terbitnya PMK terkait insentif pajak pertambahan nilai di tanggung pemerintah (PPN DTP) untuk perumahan 2024 yang sempat molor sebulan.

Menkeu Sri Mulyani resmi merilis regulasi terkait penyaluran insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) pada sektor perumahan 2024.

Menkeu Sri Mulyani meneken aturan baru terkait insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk perumahan pada 2024.

Kementerian Keuangan tengah merampungkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk periode 2024.

Kinerja emiten properti yakni BSDE, CTRA, PWON, dan SMRA diperkirakan tersengat sejumlah katalis positif pada akhir 2023 seiring dengan insentif PPN.

Insentif PPN akan mendorong permintaan terhadap produk perbaikan rumah dari Ace Hardware (ACES).

Emiten properti boleh bergembira karena pemerintah akhirnya resmi menetapkan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP).

Saham properti BSDE hingga CTRA menguat seiring dengan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) atau bebas PPN rumah.

Aturan mengenai pemberian insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah Rp2-Rp5 miliar resmi diterbitkan.

Ketentuan bebas PPN rumah dalam PMK No. 120/2023 tentang PPN atas Penyerahan Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023.

Menjelang akhir November, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang mengatur pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) tak kunjung terbit.

Kementerian PUPR menegaskan pengembang hanya dapat menjual rumah dengan insentif PPN DTP setelah memenuhi sejumlah persyaratan.

BNI (BBNI) dan Bank Mandiri (BMRI) optimistis insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) akan mendorong pertumbuhan bisnis KPR.

Berikut ini syarat-syarat agar mendapatkan insentif PPN ditanggung pemerintah (DTP) untuk pembelian perumahan.

Pemberian insentif PPN gratis untuk pembelian rumah dari sebelumnya Rp2 miliar menjadi Rp5 miliar merupakan sentimen positif bagi Bank BTN (BBTN).