Hamas dan Israel diperkirakan akan membebaskan lebih banyak sandera dan tahanan pada hari terakhir dari gencatan senjata selama 6 hari.

Para menteri luar negeri G7 mendukung perpanjangan gencatan senjata Hamas-Israel saat ini di Gaza.

Gencatan senjata adalah bagian dari proses perdamaian, membangun kepercayaan, da sarana untuk menunjukkan niat damai.

Gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza akan berlanjut hingga hari kelima di tengah harapan akan lebih banyak sandera dibebaskan.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza yang hampir berakhir diperpanjang dua hari, sebanyak 11 sandera kembali dibebaskan.

Seruan boikot produk Israel tampak belum memengaruhi gerak harga saham sejumlah perusahaan, yang diduga terafiliasi atau mendukung Israel.

Hamas membebaskan 17 sandera pada hari ketiga gencatan senjata dengan Israel, Minggu (26/11/2023).

Sebanyak 13 warga Israel dan empat warga negara Thailand tiba di Israel pada Minggu (26/11/2023) dalam pembebasan sandera kedua di gencatan senjata

Mesir, Qatar dan Amerika Serikat adalah penjamin gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza selama 4 hari yang dimulai pada hari ini, Jumat (24/11/2023)

Israel dan Hamas memulai gencatan senjata selama 4 hari, Jumat pagi. Pada hari ini jumlah sandera yang dibebaskan adalah 13 wanita dan anak-anak Israel

PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan melanjutkan serangan ke Jalur Gaza jika gencatan senjata dilanggar

Pembebasan sandera berdasarkan gencatan senjata sementara antara Israel dan militan Hamas Palestina tidak akan dilakukan sebelum Jumat (24/11/2023).

Israel telah menerbitkan daftar tahanan Palestina yang mungkin dibebaskan sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas selama 4 hari di Jalur Gaza

Israel menyetujui gencatan senjata selama empat hari dengan Hamas serta pembebasan 150 warga Palestina, dengan imbalan pembebasan 50 sandera.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui kesepakatan gencatan senjata sementara di Gaza dengan mediator pemerintah Qatar.