PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex (SRIL) dikabarkan bakal memangkas jumlah pekerja secara signifikan. Ini menambah deret perusahaan tekstil yang rontok.

Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) tercatat sebanyak 10.800 pekerja tekstil kena PHK dari 5 pabrik pada periode Januari-Mei 2024.

Sektor tekstil masih mengalami kesulitan dalam menyerap tenaga kerja baru.

Emiten tekstil dan alas kaki yang menggarap industri padat karya seperti PBRX, SRIL, hingga BATA mencatatkan rapor merah.

Permendag 3/2024 untuk mengelola importasi, kebijakan tersebut dapat menahan banjir impor produk TPT dan garmen ilegal ataupun legal di Indonesia.

Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Maret 2024 di level ekspansi sebesar 54,2, tetapi masih banyak pabrik padat karya tutup.

Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK massal masih mendera industri tekstil, jelang pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) para buruh terimbas pun gigit jari.

Hampir 4 tahun industri tekstil terjerat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) lantaran permintaan lesu imbas banjir barang impor ilegal.

Pengusaha industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menepis kabar PHK jelang Lebaran demi menghindari pembayaran THR.

Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara mengungkapkan modus PHK jelang periode pembayaran THR menjadi fenomena yang marak terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Asosiasi melaporkan sebanyak 1 juta pekerja di industri tekstil terkena gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak akhir 2022-2023.

Sekitar 5.300 karyawan industri tekstil terkena PHK massal selama periode Januari hingga pertengahan 2024.

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menyesalkan putusan akhir perusahaan-perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Kebijakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dinilai gagal mengerem laju PHK massal industri padat karya. Selain tekstil, menyusul industri ban.

Pelaku industri tekstil mengungkapkan pada tahun ini masih rawan terjadinya PHK massal.