Gabungan partai politik pendukung Prabowo Subianto, Koalisi Indonesia Maju (KIM), menyiapkan lawan untuk Anies Baswedan dalam ajang Pilkada Jakarta 2024

Partai Gerindra mengklaim partai politik Koalisi Indonesia Maju condong untuk mengusung pasangan Dedi Mulyadi - Bima Arya dalam Pilkada Jawa Barat.

Apabila PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto, koalisi baru itu akan menduduki sekitar 79% kursi DPR, melebihi capaian Presiden Jokowi.

Prabowo-Gibran tidak boleh salah langkah dalam menentukan menteri kabinetnya. Pasalnya, sejumlah parpol yang tadinya oposisi kini mulai merapat menjadi koalisi

Para elite politik mulai menjalin komunikasi usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Prabowo Subianto--Gibran Rakabuming Raka.

Para menteri Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta elite politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) merapat ke Kantor KPU RI.

Prabowo akan membangun koalisi yang kuat dan efektif usai ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh KPU.

Sejumlah elite politik telah menjalin komunikasi secara intens pasca putusan MK.

Gibran bocorkan ada partai lain segera bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Partai Nasdem dinilai tidak bisa dengan mudah bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran hanya karena menerima kekalahannya di Pemilu 2024.

Pengamat menilai bahwa isu Jokowi pimpin koalisi Prabowo-Gibran hanyalah manuver politik PSI.

Presiden Jokowi disebut-sebut punya peluang besar untuk memimpin koalisi gemuk yang mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024.

Para ketua umum partai pengusung Prabowo-Gibran akan berkumpul membahas berbagai rencana kerja setelah meyakini pasangan itu dilantik Oktober 2024 mendatang.

Berbagai upaya ditempuh kubu Ganjar lewat PDIP untuk membuktikan kecurangan pemilu. Saat yang sama, masuknya AHY di kabinet Jokowi disambut gembira kubu Prabowo

Program pembangunan 3 juta hunian yang diusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming diperkirakan menjadi berkah baru bagi emiten semen.