Setiap kali seseorang berobat ke Malaysia, maka harus menukarkan rupiah dengan ringgit. Itu memperkaya devisa Malaysia, Indonesia kehilangan potensi pemasukan.
Anak Buah Sri Mulyani menyebut bahwa produktivitas ekonomi tidak akan naik hanya dengan terus membangun jalan, bahkan bisa melandai saat membangun kota baru.
Tarif standar dinilai memberikan kejelasan biaya kesehatan, karena adanya tolok ukur berapa lama perawatan, berapa kali kunjungan dokter, hingga pemberian obat.