Kandungan mineral nikel Pulau Obi kini mulai dihilirisasi, menjadi anak tangga Indonesia masuk dalam rantai pasok Electric Vehicle (EV) global.

Aksi akuisisi tambang oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) alias Harita Nickel, dinilai memberikan keuntungan yang signifikan bagi perseroan.

Emiten tambang Harita Nickel (NCKL), Indo Tambang Raya (ITMG) hingga United Tractors (UNTR) ramai-ramai memacu bisnis nikel lewat serangkaian aksi akuisisi.

Emiten nikel Grup Harita,  PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) membukukan kenaikan pendapatan hinga 135% sepanjang kuartal III/2023 menjadi Rp17,29 triliun.

Emiten nikel Grup Harita PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) mengakuisisi PT Gane Tambang Sentosa dengan nilai transaksi sebesar Rp7,9 miliar.

Investor asing mulai mengumpulkan saham Harita Nickel (NCKL) menjelang rebalancing indeks FTSE mid cap.

PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL), emiten nikel yang dikelola oleh Harita Nickel, menggenjot produksi sekalipun tren harga komoditas cenderung turun.

Harga nikel diprediksi masih akan tertekan sepanjang 2024 akibat kelebihan pasokan nikel dan melambatnya perekonomian China sehingga berimbas ke Harita Nickel.

Saham Merdeka Battery (MBMA) dan Harita Nickel (NCKL) mulai dikoleksi investor kakap asing dari AS hingga Jepang.

PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel menyebutkan potensi Indonesia dalam industri kendaraan listrik (EV)

Sempat lesu usai IPO, saham Harita Nickel (NCKL) mulai menampakkan denyut yang lebih kuat dalam sebulan terakhir.

Pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguntungkan emiten tambang dan komoditas.

Pelemahan harga nikel menjadi ujian bagi kinerja emiten tambang nikel Vale Indonesia (INCO) dan Harita Nickel (NCKL).

Ada 27 perusahaan yang masuk dalam pipeline IPO Bursa sehingga aksi IPO pada 2023 berpotensi mencapai 90 dan mencapai rekor tertinggi.

Penurunan harga batu bara bisa jadi senjata Harita Nickel (NCKL) menjaga margin di tengah pelemahan harga nikel.