Emiten batu bara milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) mengantongi fasilitas kredit dari Bank Mandiri dengan plafon senilai Rp700 miliar.

Prajogo Pangestu memulai memanen saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. alias CUAN setelah harganya melonjak ribuan persen sejak IPO.

Emiten big caps terpantau dilego oleh investor asing selama sepekan perdagangan periode 2 hingga 6 September 2024. Saham ANTM, CUAN hingga UNVR masuk daftar.

Saham konglomerat seperti TPIA, ADRO hingga ASII terpantau memuncaki top laggards yang membebani IHSG sepanjang pekan ini periode 2 hingga 6 September 2024.

Emiten batu bara Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. CUAN) meraih fasilitas pinjaman sebesar Rp775 miliar dari Bank BNI (BBNI).

IHSG naik menuju level 7.704 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Kamis (29/8/2024). Saham BREN, PTRO & CUAN milik Prajogo Pangestu pesta pora.

Konsensus sekuritas yang mengulas Petrosea milik Prajogo Pangestu memasang target tinggi untuk saham PTRO.

IHSG berpotensi menguat di rentang level 7.456 hingga 7.612 dalam skala investasi jangka menengah pada perdagangan hari ini, Kamis (22/8/2024).

Saham-saham milik Prajogo Pangestu seperti BREN, TPIA hingga PTRO terpantau panen cuan hari ini, Rabu (14/8/2024) saat IHSG tembus rekor ATH ke level 7.436,03.

Pada semester II/2024, saham emiten Prajogo Pangestu mana yang menarik untuk dilirik investor?

Emiten Prajogo Pangestu seperti BREN, CUAN, BRPT hingga TPIA telah melaporkan kinerja keuangan sepanjang kuartal I/2024. Petrindo Jaya menjadi yang tercuan.

IHSG ditutup melemah ke level 7.059,65 pada Senin (5/8/2024), terdapat sejumlah saham yang mencatatkan kinerja jeblok, seperti SSIA dan CUAN.

Emiten batu bara Grup Bakrie-Salim hingga Prajogo Pangestu mencetak pertumbuhan laba bersih kala mayoritas terkoreksi pada semester I/2024.

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) mencetak laba bersih sebesar US$30 juta pada semester I/2024. Jumlah itu mengalami kenaikan 172%

Emiten batu bara UNTR, HRUM, INDY hingga ADRO memacu ekspansi ke sektor logam sebagai upaya diversifikasi bisnis yang lebih hijau.