Pemilik saham mayoritas Merdeka Battery Materials (MBMA) Boy Thohir makin percaya diri pada industri nikel melihat besarnya dukungan dari pemerintah.

Harga saham MBMA bergerak di zona hijau, naik 7,55 persen atau 60 poin ke Rp855 per saham setelah dibuka pada harga Rp795 per saham

PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), PT Era Digital Media Tbk. (AWAN), dan PT Menn Teknologi Tbk. (MENN) akan melakukan pencatatan saham di Bursa, besok.

Di awal IPO, valuasi harga saham emiten nikel Geng Saratoga PT Merdeka Battery Materials (MBMA) bakal jadi yang paling mahal untuk sektornya.

Analis menilai valuasi saham IPO Merdeka Battery Materials (MBMA) di harga Rp795 per saham cukup premium dibandingkan perusahaan lain yang serupa.  

Merdeka Battery Materials (MBMA) dan Harita Nickel (NCKL) bersiap melantai di bursa berbekal portofolio dan sejumlah proyek nikel.

Pasar obligasi membukukan return positif sementara pasar saham Indonesia cenderung berjuang di tengah gejolak global dan dinamika IPO jumbo.

Bisnis, JAKARTA — Calon emiten nikel afiliasi Grup Saratoga dan Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), fokus mengembangkan fasilitas pengolahan…

Merdeka Battery (MBMA) masih fokus menggunakan kas untuk pengembangan bisnis dan baru bisa mulai membagikan dividen pada 2026.

Merdeka Battery (MBMA) akan menggunakan 48 persen dana hasil IPO untuk membayar utang lebih cepat ke perusahaan induknya PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

BEI terus mengupayakan peningkatan RNTH dengan menambah sisi permintaan maupun penawaran saham.

Selain Boy Thohir, Winato Kartono hingga Edwin Soeryadjaya, birokrat dan politikus juga akan kecipratan tuah IPO tambang nikel Geng Saratoga (MBMA).

Deretan saham BUMN bervaluasi murah dengan fundamental baik menjadi topik terpopuler Bisnis.com sepanjang hari kemarin.

Entitas Grup Saratoga, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan target dana Rp8,74 triliun.

Garibaldi Thohir, Winato Kartono, Hardi Wijaya Liong, Edwin Soeryadjaya, dan Agus Superiadi menjadi pemegang saham Merdeka Battery (MBMA).