Harga sejumlah komoditas seperti beras, cabai, minyak goreng hingga protein hewan kompak naik pada Rabu (25/9/2024).

Bapanas mengusulkan penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) terkait food loss and waste atau susut dan sisa pangan dan sampah makanan.

Bapanas menyatakan bahwa Indonesia dapat mengurangi bahkan menghentikan kegiatan impor pangan. Bagaimana Caranya?

Berdasarkan panel harga Bapanas, beberapa komoditas pangan hari ini, Sabtu (21/9/2024) mencatat kenaikan, seperti jagung ternak, bawang merah, dan bawang putih.

Harga cabai merah keriting naik 16,59% menjadi Rp40.190 per kg dan harga cabai rawit merah naik 14,50% menjadi Rp50.710 per kg.

Harga beras, bawang, cabai, telur ayam, minyak goreng, dan tepung terpantau mengalami penurunan harga di tingkat pedagang eceran pada Minggu pagi (8/9/2024).

Bapanas menargetkan cadangan beras pemerintah (CBP) di atas 2 juta ton hingga akhir tahun ini mengingat kebutuhan beras akan meningkat jelang Pilkada 2024.

Indonesia menawarkan kerja sama transfer ilmu dengan negara-negara Afrika terkait dengan upaya mewujudkan ketahanan pangan.

Mayoritas harga pangan di tingkat pedagang eceran secara rata-rata nasional terpantau turun selama sepekan. Meski begitu, harga cabai, hingga telur kompak naik.

Panen jagung bioteknologi di NTB, hasil inisiasi Kementan dan Kadin Indonesia, diklaim tembus 13-15 ton per hektare.

Bapanas membeberkan biang kerok harga bawang merah anjlok pada Agustus 2024

Bapanas optimistis Indonesia bisa bebas impor beras dengan mengurangi sampah makanan (food waste).

Bapanas membeberkan biang kerok harga cabai rawit merah meroket hampir Rp70.000/kg memasuki paruh kedua 2024.

Bapanas membuka kemungkinan adanya impor pangan untuk memenuhi kebutuhan program makan siang dan susu gratis yang diusung Prabowo-Gibran.

Bapanas akan kembali menyalurkan bantuan pangan daging dan telur ayam kepada 1,6 juta keluarga mulai pekan ini.