Polemik penentuan harga minyak goreng hari ini masih berlanjut, ketika pebisnis menahan pasokan sementara pemerintah menahan harga hingga pemilu 2024 usai.

Pemerintah berencana menaikkan harga minyak goreng curah dan harga Minyakita usai Pemilu 2024. Apa alasannya?

Produsen menilai harga minyak goreng di dalam negeri seharusnya stabil dan tidak terdampak langsung dengan kebijakan DMO.

Rata-rata harga minyak goreng curah secara nasional pada pekan pertama Februari 2024 tercatat Rp14.790 per liter atau naik 2,07% dari pekan sebelumnya.

Pemerintah berencana menaikkan harga MinyaKita usai Pemilu 2024. Adapun, harga saat ini adalah Rp14.000 per liter.

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan harga MinyaKita bakal naik setelah Pemilihan Umum (Pemilu) akibat inflasi.

Pemerintah membuka opsi untuk melakukan utak-atik harga eceran tertinggi (HET) beras hingga minyak goreng di tahun politik.

Kemendag menyebut, evaluasi harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan rakyat atau Minyakita dilakukan usai pemilu.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memastikan tetap meneruskan masalah rafaksi atau selisih harga minyak goreng ke ranah hukum.

Meski produsen minyak goreng yang menyebut bahwa tak ada kenaikan harga pada produksi, namun Kementerian Perdagangan akan tetap mengevaluasi harga minyakita.

Sinyal harga Minyakita bakal naik jelang Pemilu 2024 menimbulkan tanya, siapa diuntungkan, mengingat konsumen dan produsen menilai hal itu tidak diperlukan.

GIMNI menilai harga MinyaKita tak perlu naik karena biaya produksi minyak goreng rakyat itu masih sama.

ID Food menyediakan sekitar 300.000 ton minyak goreng kemasan untuk cadangan pangan pemerintah (CPP) pada 2024.

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) ID Food merespons rencana pemerintah untuk menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita.

Pemerintah akan mengevaluasi harga eceran tertinggi (HET) Minyakita, merek dagang untuk minyak goreng sawit milik pemerintah.