BI memprakirakan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) atau simpanan perbankan pada kuartal IV/2024 akan meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Simpanan korporasi tumbuh sebesar 13,5% YoY, sedangkan nasabah individu/perorangan hanya naik 0,6% YoY.

Bank Indonesia (BI) mencatat dana pihak ketiga (DPK) nasabah perorangan hanya tumbuh sebesar 0,6% yoy pada September 2024.

Pertumbuhan solid angka pembiayaan kredit dari BPR-BPRS menunjukkan bisnis ini masih dibutuhkan masyarakat.

OJK melaporkan rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio perbankan mengalami kenaikan pada Agustus 2024 baik secara tahunan maupun bulanan.

Pelaku industri perbankan menyebut kondisi likuiditas masih ketat dan berharap suku bunga SRBI bisa menurun sejalan dengan penurunan BI Rate.

Tabungan masyarakat di bawah Rp100 juta hanya naik 0,8% pada tahun berjalan. Sebaliknya, tabungan masyarakat terkaya atau di atas Rp5 miliar tumbuh 2,1% (YtD).

Terdapat jeda hingga empat bulan dari penurunan suku bunga acuan BI kepada suku bunga bank, yang menjadi acuan tingkat bunga penjaminan dari LPS.

Laba bersih perbankan syariah mencapai Rp8,07 triliun pada Juli 2024, Naik 6,89% secara tahunan

OJK melaporkan pertumbuhan pembiayaan dan himpunan simpanan atau DPK perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan bank konvensional pada Agustus 2024.

Risiko perlambatan manufaktor global hingga transisi pemerintahan di sejumlah negara perlu dicermati karena dapat berpengaruh pada gerak perekonomian.

Apakah kinerja bank bisa mengalami pertumbuhan signifikan usai BI memangkas suku bunga acuan atau BI Rate?

Pertumbuhan simpanan atau DPK perbankan kembali melambat, yaitu sebesar 7,01% YoY pada Agustus 2024, lebih rendah dari Juli 2024 yang tumbuh 7,72%.

LPS menjelaskan alasan mempertahankan tingkat bunga penjaminan meskipun BI Rate atau suku bunga acuan telah turun.

Bank menengah hingga jumbo terus berupaya menjaga rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM).