Kasus Covid-19 di Asia naik 141.413 dengan tambahan kasus kematian189 orang. Total meninggal 1.437.125 orang.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, bahwa pandemi Covid-19 belum selesai.

Omicron BA.4 dan BA.5 diduga menjadi pemicu lonjakan kasus Covid-19 pada lima hari terakhir.

Total pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran mencapai 78 orang per hari ini, Minggu (19/6/2022).

Indonesia harus memiliki modal yang lebih baik untuk mengatasi gelombang subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan berkenaan dengan ditemukannya sub varian baru Omicron yaitu BA.4 dan BA.5.

Seberapa berbahaya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang sudah terdeteksi di Indonesia. Berikut fakta-faktanya!

Satgas Covid-19 Jawa Barat memastikan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah masuk wilayah Jawa Barat

Menkes sebut puncak kasus subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia bisa mencapai 20.000 kasus per hari

Sub varian BA4 dan BA5 merupakan turunan Omicron yang sudah menyebar di 40 negara sehingga harus diwaspadai. BA4 dan BA5 memiliki mutasi yang dimiliki oleh varian Delta L452…

Subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 tidak membahayakan seperti varian Delta.

Jubir Satgas Covid-19 mengatakan, subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan transmisi lebih cepat dibanding varian lainnya, tetapi dengan tingkat keparahan yang lebih rendah.

Meskipun memiliki tingkat keparahan gejala yang ringan, epidemiolog memastikan bahwa Omicron BA.4 dan BA.5 akan lebih mematikan dibanding varian Delta.

Virus Corona SARS CoV-2 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah menyebar di antara warga DKI Jakarta.