S&P 500 bertahan di zona hijau setelah laba yang melampaui perkiraan dari Exxon Mobil Corp. dan Intel Corp.

S&P 500 melemah karena kejatuah saham First Republic Bank semakin dalam pada perdagangan Rabu.

Investor Wall Street menanti laporan keuangan perusahaan teknologi termasuk Microsoft, yang membuat Nasdaq mengalami tekanan di zona merah.

Indeks keuangan kelas berat yang dihuni saham Wells Fargo & Co. dan Citigroup Inc. merosot 2 persen.

Penguatan Wall Street dikarenakan pengamat pasar mencerna serangkaian komentar The Fed yang menyarankan pengetatan moneter lebih lanjut.

Indeks saham perbankan AS naik setelah melemah 15 persen minggu lalu.

S&P 500 jatuh ke level terendah sejak 19 Januari 2023 dengan saham emiten-emiten keuangan dalam indeks anjlok lebih dari 4 persen.

Setelah serangkaian gejolak, S&P 500 berakhir naik hanya 0,1 persen, dan tetap di bawah level 4.000.

Reli S&P 500 pada Jumat membantu menghentikan penurunan beruntun tiga minggu. Nasdaq 100 mencetak hari terbaiknya sejak awal Februari 2023.

S&P 500 tercatat mengalami penurunan sebesar 2,6 persen selama Februari. Indeks dolar naik paling tinggi pada Februari sejak September 2022.

Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (23/2/2023) waktu setempat, dengan S&P 500 naik 0,53 persen mengakhiri pelemahan 4 hari beruntun.

Imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun diperdagangkan mendekati 4,5 persen saat saham-saham di Wall Street berguguran.

Indeks saham utama AS turun lantaran pertumbuhan pekerjaan AS meningkat tajam pada Januari, dengan nonfarm payrolls melonjak sebesar 517.000 pekerjaan.

Penurunan di saham Apple Inc. dan Microsoft Corp. membebani Nasdaq dan S&P 500.

Indeks S&P 500 naik untuk pertama kalinya dalam empat hari perdagangan, dengan seluruh 11 sektor menguat.