Asosiasi tekstil Indonesia buka-bukaan penyebab sektor manufaktur Indonesia masih lesu, terutama karena maraknya barang impor yang menghantam industri lokal.
Deflasi lima bulan berurut-urut menjadi anomali di tengah pertumbuhan ekonomi yang terjaga 5%. Ada indikasi pelemahan daya beli, terutama di kelas menengah.
Pendapatan riil masyarakat Indonesia terus turun dalam 14 tahun terakhir, tertekan biaya hidup yang tinggi, hingga banyaknya orang bekerja di sektor informal.
Deflasi di negara berkembang dinilai sebagai indikasi konsumsi rumah tangga melemah. Masalahnya, konsumsi menjadi kontributor dominan pertumbuhan ekonomi.