Pengusaha batu bara Low Tuck Kwong kembali menduduki posisi puncak orang terkaya di Indonesia, setelah menggeser pemilik BBCA dan Djarum, Hartono bersaudara.

Aksi borong saham terpantau dilakukan oleh deretan bos-bos emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang periode Agustus 2023.

Portofolio Low Tuck Kwong, PT Voksel Electric Tbk (VOKS)menorehkan kinerja positif setelah berhasil membalikkan rugi jadi laba Rp2,7 miliar di semester I/2023.

Sederet saham emiten batu bara seperti ADRO, PTBA, hingga ITMG kompak melesat didorong oleh naiknya harga batu bara.

Harga saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengalami kenaikan 25 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp17.500 per saham.

Pendapatan Bayan Resources (BYAN) naik tipis, sementara laba bersihnya turun 25,43 persen secara tahunan pada semester I/2023.

Hengtong Optic-Electric International telah menjadi pemegang saham Voksel Electric (VOKS) sejak 2015.

Nilai kekayaan bersih raja batu bara Indonesia menguap sekitar Rp21,04 triliun dalam sehari.

Pendiri Grup Harita Lim Hariyanto Wijaya Sarwono harus terdepak dari posisinya kedelapan menjadi urutan kesepuluh.

Konglomerat Low Tuck Kwong merogoh dana Rp5,27 miliar untuk menambah kepemilikannya di Bayan Resources (BYAN).

Dalam daftar terbaru yang dilansir dari Forbes, Raja Batu Bara Indonesia Low Tuck Kwong ternyata tak lagi berada dalam urutan ketiga. 

10 orang terkaya Indonesia kembali berubah dengan hartono bersaudara menjadi urutan teratas menggantikan Low Tuck Kwong, Dewi Kam berada di urutan ke 10.

Indeks saham sektor energi (IDXENERGY) terpantau anjlok 23,76 persen sepanjang tahun 2023. Tertekan saham PTBA, AKRA, hingga BYAN.

Dua anak usaha PT Bayan Resources (BYAN) digugat atas perkara jual beli lahan. Akibatnya salah satu anak usaha menghentikan kegiatan operasional pertambangan.

Emiten milik Low Tuck Kwong, Bayan Resources (BYAN) memitigasi bisnis menuju energi yang ramah lingkungan.