Bank Dunia menyebutkan bahwa sistem subsidi perumahan di Indonesia kurang efektif dan efisien, sehingga masih menyulitkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah
Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dinilai akan menjadi pendongkrak sektor properti residensial, terutama dari pasar menengah dan menengah bawah.
Kondisi saat ini tak memungkinkan bagi siapapun untuk mengurus surat izin usaha secara optimal mengingat adanya pembatasan sosial akibat virus corona baru penyebab Covid-19.
Jika kondisi new normal diterapkan, pengembang rumah bersubsidi berharap ada dukungan dari sektor terkait seperti perbankan dan Badan Pertanahan Nasional.
Situasi sulit pengembang rumah subsidi tersebut terjadi salah satunya lantaran tidak ada dukungan yang maksimal dari perbankan dalam merealisasikan kredit pemilikan rumah.
Insentif dari pemerintah ke sektor rumah subsidi senilai Rp1,5 triliun mulai digulirkan Jumat (8/5/2020). Asosiasi pengembang mengapresiasi langkah tersebut, namun masih…
PSBB berisiko menurunkan target-target pengembang sekitar 25 persen hingga 35 persen, tergantung pada aliran kas masing-masing pengembang dan dampak lanjutan corona.
Sebagian besar pengembang menyatakan hanya mampu mengendalikan arus kas hingga 1 bulan mendatang lantaran penjualan properti melanjutkan tren melemah setelah wabah virus…