Tebaran dividen dari sejumlah emiten sepanjang 2024 diperkirakan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Salah satu penyebabnya adalah normalisasi harga batu bara

Sejumlah pemegang saham terbesar Adaro (ADRO) bermanuver jelang pembayaran dividen interim.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,41% ke posisi 7.380 berkat saham-saham big caps yang menguat

Sejumlah emiten gencar melakukan transaksi afiliasi seperti ADRO, UNTR, MDKA, MBMA, hingga JSMR.

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) mengambil alih kepemilikan PT Alam Tri Cakra Indonesia (ATCI) dari induk usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO).

Emiten batu bara seperti BUMI, PTBA, ADRO, CUAN, hingga ITMG memberikan indikasi peningkatan produksi pada 2024

Analis merekomendasikan saham-saham seperti JSMR, PANI, hingga AKRA saat IHSG diperkirakan akan menguji support pada perdagangan perdana 2024.

Deretan investor saham raksasa yang sempat melepas seluruh kepemilikannya di emiten batu bara Garibaldi Thohir Adaro Minerals Indonesia (ADMR) mulai kembali.

Adaro (ADRO) memproyeksikan produksi batu bara thermal pada 2024 akan tumbuh flat dari 2023.

Adaro yang dinakhodai Garibaldi Thohir ini memiliki sederet proyek jumbo di sektor kelistrikan, termasuk EBT, sebagai upaya transisi bisnis batu bara.

Sejumlah emiten batu bara seperti PTBA, ITMG, BUMI, ADRO berpotensi meningkatkan produksinya pada 2024 seiring dengan proyek harga yang lebih stabil.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) memprediksi produksi batu bara pada 2023 mencapai rekor 64 juta ton.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menimbang rencana pembagian dividen pada tahun buku 2023 setelah tahun sebelumnya mencatatkan rekor tertinggi.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menargetkan kontribusi pendapatan bisnis batu bara termal dan batu bara non termal seimbang 50:50 pada 2030.

Emiten tambang batu bara, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan PT Adaro Minerals Indonesia  Tbk. (ADMR) saling berlomba mengebut proyek EBT