Low Tuck Kwong akan mendapatkan dividen sebesar Rp4,73 triliun dari Bayan Resources (BYAN) setelah BYAN menetapkan kurs tengah terhadap dividennya.

Emiten batu bara seperti ADRO, BYAN, hingga ITMG masih mengucurkan dividen triliunan rupiah untuk para pemegang sahamnya.

Terdapat peluang cuan atau potensi return dua digit di saham-saham batu bara kakap Indonesia ADRO, UNTR, HRUM Cs sambut window dressing.

Cum dividen US$500 juta PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) jatuh hari ini, Jumat (15/12/2023). Low Tuck Kwong diperkirakan menerima Rp4,7 triliun guyuran dividen.

Beberapa emiten berkapitalisasi pasar besar yang dapat menjadi pilihan bagi investor di akhir tahun ini seiring dengan momentum window dressing.

Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy (BREN) menggeser posisi BCA (BBCA) sebagai emiten terbesar di BEI.

Bayan Resources (BYAN) meraih fasilitas kredit multi dari BCA ini terdiri atas time loan revolving maksimal US$50 juta, dan forex forward line US$10 juta.

Low Tuck Kwong akan memanen dividen interim hingga Rp4,74 triliun dari Bayan Resources (BYAN).

Emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengalami tekanan kinerja per kuartal III/2023.

Emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengakuisisi PT Kariangau Power (KP).

Saham milik Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy (BREN) berhasil menyalip kapitalisasi pasar BBRI di posisi ke-2 emiten terbesar di BEI.

IHSG ditutup melemah ke level 6.809,26 pada perdagangan hari ini, Jumat, (10/11/2023). Saham COAL, PURI dan TMAS justru terbang tinggi.

PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berhasil menyalip kapitalisasi pasar PT Bayan Resources Tbk. (BYAN)

India meminta pembangkit listrik untuk menggenjot impor batu bara agar dapat memenuhi lonjakan permintaan listrik jelang pemilu. ADRO hingga BUMI kecipratan?

Kapitalisasi pasar BREN milik konglomerat Prajogo Pangestu yang baru IPO sudah menyalip BMRI.