Aksi IPO pada 2023 diperkirakan masih semarak dari berbagai sektor bisnis, termasuk teknologi hingga keluarga BUMN.

Pelaku pasar mencermati perkembangan bisnis dan keberhasilan efisiensi Gojek Tokopedia (GOTO).

Pada kuartal III/2022, burn rate bulanan Gojek Tokopedia (GOTO) telah turun 13 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Sebanyak 2.585 partisipan telah melaksanakan opsi dan menerima saham GOTO di level harga Rp2 per saham per 1 Desember.

Goto Peopleverse Fund (GPF) menjadi kendaraan GOTO untuk melakukan pemberian opsi saham secara cuma-cuma khusus kepada karyawan.

Pengamat menilai penurunan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memiliki pola sama dengan PT Bukalapak.com (BUKA), yaitu pola downtrend pasca IPO.

Saham GOTO sangat volatile pergerakannya sejak awal IPO April 2022. Terutama di saat ARB berkali-kali dengan rekor antrean jual terbesar dalam sejarah di BEI.

IHSG tertekan saham teknologi seperti GOTO, di sisi lain saham Bank Mandiri (BMRI) mencetak rekor tertinggi.

Gojek Tokopedia (GOTO) telah kehilangan kapitalisasi pasar sekitar US$22 miliar atau setara Rp339,41 triliun dari puncaknya yang dicapai pada Juni lalu.

Goto Peopleverse Fund (GPF) mengalihkan saham GoTo yang dimilikinya melalui pasar negosiasi kepada para partisipan yang melaksanakan hak opsi sahamnya.

PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengalami 5 kali ARB beruntun. Dengan penurunan masing-masing; 6,49 persen, 6,36 persen, 6,79 persen, dan 6,62 persen.

M Cash (MCAS) mulai menikmati kontribusi dari bisnis energi bersih yang dijalankan melalui Volta sebagai ujung tombak.

Saham Gojek Tokopedia (GOTO) bergerak melemah dengan turun 4,32 persen atau 7 poin ke level Rp155 per saham pada sesi pertama perdagangan hari ini.

Hingga kini, jumlah opsi MESOP Bukalapak (BUKA) yang belum dilaksanakan dan masih berlaku mencapai 5,05 miliar saham.

BEI potensial meluncurkan papan new economy sebelum kalender 2022 berakhir. Potensial berdampak besar?