Sejumlah emiten bank digital menutup perdagangan Jumat (17/3/2023) pada zona positif. Akan tetapi dalam sepekan harga saham masih mengalami koreksi.

Simak analisis soal potensi Bank Jago (ARTO) hingga Allo Bank (BBHI) untuk bisa raup cuan pada tahun ini.

Mampukah Bank Aladin (BANK) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) memaksimalkan peluang empuk di tahun Kelinci Air?

Pembiayaan Bank Aladin per akhir 2022 naik 6 kali lipat dibandingkan dengan posisi akhir semester I/2022 sebesar Rp199 miliar.

Tepat menjelang tenggat pemenuhan modal inti, masa depan Bank Aladin (BANK) diselamatkan BNC Ventures. Siapa sosok yang ada di balik entitas ini?

Lewat berbagai aksi korporasi, semua bank kecil kini telah memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bank Aladin bidik pertumbuhan nasabah di atas 100 persen pada 2023. Sementara tahun ini seiring private placement, perusahaan raih 1,7 Juta nasabah.

Modal inti Bank Aladin mencapai Rp3 triliun setelah private placement diserap PT BNC Technologies Ventures.

Private placement akan melanggengkan Bank Aladin Syariah (BANK) untuk memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun.

Sejumlah bank memacu modal inti dengan menerbitkan saham baru melalui rights issue pada Desember 2022.

Bank digital yang IPO sepanjang Januari sampai dengan Februari 2021 hanya PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) (d/a PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk.)

Pada tahun 2021, Kaesang Pangarep berinvestasi pada salah satu saham bank digital yang baru saja melakukan penawaran umum perdana (IPO).

Pekan lalu saham bank digital mulai dari Bank Jago atau ARTO hingga Bank Neo Commerce atau BBYB menutup perdagangan pada zona hijau.

Dalam sepekan ini, saham Bank Jago (ARTO) melejit selama sepekan 20,23 persen, meski secara tahun berjalan masih mengalami koreksi.

Sebanyak 2 dari 5 bank digital yang telah mempublikasikan laporan keuangan masih merugi, sedangkan sisanya telah mengantongi laba.