Dana milik investor publik yang tersangkut di saham BEBS tembus Rp14 triliun.

Asep Sulaeman Sabanda, yang kerap dijuluki sebagai Sultan Subang, terpantau mengurangi porsi kepemilikan sahamnya di PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS).

Asep Sulaeman, yang kerap dijuluki sebagai Sultan Subang, terpantau beberapa kali melakukan transaksi saham di PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS).

Sultan Subang, Asep Sulaeman menjelaskan bahwa dia telah mentransaksikan total 1,76 miliar saham BEBS.

KPEI telah memanggil dan memeriksa BEBS yang mengalami gagal bayar penyelesaian transaksi bursa pada pekan lalu.

Asep Sulaeman Sabanda atau Sultan Subang tercatat pernah akan membawa dua perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur dan energi untuk IPO.

Sultan Subang pernah gagal membawa perusahaan tambang IPO, yakni PT Berkah Saksama Adikarya dan PT Sumber Energi Mahesa Intiutama.

Ketiga saham yang terafiliasi dengan Sultan Subang alias Asep Sulaeman yakni ZATA, BEBS, dan IPPE tengah mendapatkan sorotan dari operator pasar modal BEI.

Awal perdagangan saham Beton Sadaya (BEBS) dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi berlaku mulai hari ini, Jumat (23/12/2022).

PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) akan stock split pada 20 Desember 2022. Dengan besaran rasio 1:5

Crazy rich asal Subang yakni Asep Sulaeman Sabanda tercatat melakukan aksi korporasi di tubuh Berkah Beton Sadaya (BEBS).

Emiten perdagangan konstruksi PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) berencana melaksanakan pemecahan nilai saham atau stock split 1:5 pada akhir 2022 nanti.

PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada semester I/2022.

PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp42,7 miliar pada kuartal I/2022, atau naik 103 persen dibandingkan dengan periode 31 Maret 2021.

PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) akan membagikan dividen Rp33,02 miliar bagi para pemegang saham.