Kasus covid-19 di Indonesia diprediksi jumlahnya 40 kali lipat dari data yang diberikan pemerintah.

Menurut LaporCovid, walaupun sudah gratis, vaksin mandiri tetap tidak adil. Pasalnya, prioritas vaksin ini sudah berbeda dengan tujuan pemerintah untuk vaksinasi di awal.

Peneliti Bioteknologi di Universiti Putra Malaysia Bimo Ario Tejo mengatakan terdapat kelebihan dan kekurangan vaksin DC.

Pengendalian Covid-19 dinilai lebih efektif apabila pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat berdasarkan kesatuan wilayah epidemiologi.

Pandu Riono, Selasa (9/2/2021), mengunggah sebuah foto yang berisi sebuah simulasi vaksinasi komprehensif yang dibuat oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. Cek Isinya.

Dalam data yang dirangkum Bloomberg, Vaksinasi Covid-19 bisa saja tuntas dalam 10 tahun dengan melihat vaksinasi harian di Indonesia.

Swasta bisa turut berpartisipasi membantu proses distribusi seperti rantai pasok pendinginnya. Dia juga yakin banyak perusahaan swasta yang memiliki kemampuan untuk mengirim…

Rencana kajian lockdown weekend tidak berdasar pada disiplin riset epidemiologi yang ketat. Berdasarkan riset, rata-rata durasi penerapan lockdown minimal selama dua pekan.

Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dr Syahrizal Syarif mengatakan persoalan pertama adalah ketersediaan vaksin.

Opsi pengetatan aktivitas masyarakat dipilih Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, ketimbang penerapan PSBB secara nasional.

Epidemiolog UI Pandu Riono mengatakan vaksinasi saat pandemi merupakan kebutuhan rakyat dan tidak ada alasan rakyat untuk membayar vaksinasi tersebut.

Hal itu diungkapkan Epidemiolog dari FKM UI Pandu Riono pakar pandemi ini melalui akun Twitter pribadinya @drpriono1, Selasa (1/12/2020).

Sebelumnya epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa rata-rata kesembuhan bukan indikator keberhasilan penanganan Covid-19.

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono, juga menyebut bahwa sebagian masyarakat pura-pura patuh.

Menurut epidemiolog dari Universitas Sebelas Maret Tonang Dwi Ardyanto untuk berusaha menjembatani keamanan selama pesta pernikahan, panitia (dan WO) berusaha mengemas dengan…