Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menurunkan ketentuan batas bunga pinjaman online secara bertahap hingga 0,1% per hari pada 2026.

OJK telah membatasi waktu penagihan utang debitur fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol).

OJK menetapkan bunga pinjol turun hingga ke 0,1% per hari secara bertahap. Artinya, pengguna dapat menikmati bunga yang lebih rendah dari pinjol ke depannya.

OJK merilis SE OJK yang mengatur ketentuan bunga di industri pinjol. Bunga pinjol pun akan turun bertahap, hingga menjadi 0,1% per hari pada 2025.

Sejumlah penyelenggara yang banyak menyalurkan pinjaman kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menyambut baik rencana OJK tersebut.

Berikut tips melunasi utang pinjol beserta ciri-ciri pinjol legal OJK supaya tidak terjerat utang pinjol ilegal.

OJK menyebut saat ini industri P2P lending atau pinjaman online (pinjol) berada di titik nadir usai diterpa sejumlah masalah.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara soal fenomena praktik jual beli izin usaha pinjol. Ada apa?

Banyak anak muda yang terjerat utang pinjaman online alias pinjol ilegal untuk memenuhi perilaku gaya hidup konsumtif di tengah tren YOLO dan FOMO.

OJK akan segera merilis surat edaran pada bulan depan, yang salah satunya mengatur mengenai besaran bunga pinjol.

Bunga pinjol telah disepakati turun ke 4% per hari. Namun, puluhan pinjol resmi OJK diduga belum mematuhi aturan itu, sehingga timbul isu kartel bunga pinjol.

Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar mengatakan pihaknya akan mempelajari lebih lanjut terkait penetapan KPPU mengenai dugaan kartel bunga pinjol.

KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (pinjol) ke tahapan penyelidikan,

Pinjaman online atau pinjol kini serang marak diperbincangkan. Berikut ini ciri dan daftar perusahaan pinjol legal yang perlu diketahui.

Penyelidikan awal kasus dugaan kartel bunga pinjol berlangsung selama 14 hari kerja sejak pengumuman pada 4 Oktober 2023.