Mengapa saham Bank Jago (ARTO) menyentuk auto reject bawah (ARB) dua hari beruntun. Apakah karena efek GOTO?

Simak pernyataan analis yang menilai saham bank digital masih prospektif, meski banyak tantangan yang menanti.

Sosok pemilik bank Jago, Jerry Eng yang kekayaannya turun hingga 63 persen, dan menduduki peringkat ke-35 orang terkaya di Indonesia.

Jerry Ng mengakhiri 2022 dengan menduduki peringkat ke-35 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, menurun seiring dengan terkoreksinya saham ARTO.

Bank digital dapat menjawab berbagai tantangan dan masalah keuangan di era teknologi saat ini.

BEI potensial meluncurkan papan new economy sebelum kalender 2022 berakhir. Potensial berdampak besar?

Bank Jago dan Allo Bank bukanlah bank dengan aset terbesar di Indonesia. Siapakah bank terbesar di Indonesia?

Saat ini komposisi simpanan di bank digital seperti BBHI dan BBYB masih didominasi deposito. Hal ini berpotensi menghambat laju profitabilitas.

Bank digital seperti PT Bank SeaBank Indonesia dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatatkan pertumbuhan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang pesat.

Dari segi aset, bank digital terbesar di Indonesia bukan Bank Jago (ARTO) ataupun Allo Bank (BBHI).

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menelan rugi atas penurunan nilai investasi dari saham  PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) milik Grup Lippo.

GOTO tercatat mengempit 21,40 persen saham ARTO melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay).

Suku bunga acuan tinggi akan berpotensi mengganggu profitabilitas bank digital karena berdampak pada kenaikan biaya dana.

Menjelang akhir 2022, bank-bank digital berlomba mencari modal melalui rights issue.

Jelang rights issue Bank Neo Commerce (BBYB), volume transaksi saham Bank Jago (ARTO) juga ikut naik. Kok bisa?