Bank Oke (DNAR) berencana akan melakukan aksi penambahan modal melalui skema rights issue dengan target dana sebesar Rp500 miliar di 2022.

Dalam laporan keterbukaan informasi, Bank Oke menyampaikan rencana penutupan kantor cabang pembantu (KCP) tersebut sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) periode 2022-2024.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (4/2/2022), Bank Oke menutup KCP Sunter sejak Jumat 4 Februari 2022.

Bank Oke (DNAR) akan memberikan fasilitas pinjaman (channeling) untuk pengembangan bisnis Indodana PayLater di Indonesia, produk unggulan Indodana di segmen pembiayaan berskema…

PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) dan PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) memberikan penjelasan kepada Bursa terkait strategi pemenuhan modal inti Rp3 triliun pada 2022.

Aksi korporasi tersebut akan dilakukan antara kuartal III/2022 atau kuartal IV/2022.

Target DPK bank dengan kode emiten DNAR tersebut pada 2021 hampir tercapai sepenuhnya.

Bank Oke Indonesia (DNAR) sebelumnya telah melakukan pembelian kembali saham (buyback) pada 29 Juli 2019.

PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) dan PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) berencana melaksanakan aksi penambahan modal melalui skema rights issue pada tahun depan.

Saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) memimpin dengan kenaikan sebesar 16,48 persen ke level Rp412 per saham.

Saham PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) anjlok 6,74 persen ke level Rp360 pada perdagangan hari ini, Kamis (9/12/2021) pukul 10.45 WIB.

Bank Oke akan meluncurkan produk baru berupa virtual account pada Desember 2021. 

Sebelumnya, perusahaan pembiayaan asal Korea Selatan, APRO Financial Co.Ltd resmi menyuntikkan modal tambahan kepada Bank Oke melalui skema rights issue.

Kepemilikan saham APRO Financial pun bertambah menjadi 12.755.587.400 lembar saham atau mencapai 91,89 persen.

BEI menyampaikan rasio Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue DNAR adalah 9:2 untuk saham.