Saham emiten GGRM dan WIIM bergerak melemah setelah tarif cukai rokok diketok naik 5% pada 2025.

IHSG diproyeksi menguat menguji level 7.750 pada perdagangan hari ini, Senin (9/9/2024), dengan top picks pada ssaham BFIN, HMSP, hingga ERAA.

HM Sampoerna (HMSP) dan Gudang Garam (GGRM) menjual total ratusan miliar batang rokok dalam 4 tahun terakhir atau sebelum penjualan eceran dilarang.

Kinerja HMSP, GGRM dan lainnya mengalami kontraksi pada semester I/2024. Pemerintah mengincar pertumbuhan penerima cukai pada 2025 pada RAPBN 2025.

Selama sepekan terakhir, saham HMSP telah menguat 15,27% ke level Rp755 per saham pada akhir perdagangan Rabu (21/8/2024). Apa katalisnya?

Emiten rokok Sampoerna (HMSP) dan Gudang Garam (GGRM) digadang-gadang menjadi penerima manfaat dari APBN 2025.

IHSG berpotensi mengalami sell-on-news saat pengumuman suku bunga acuan BI dengan saham emiten rokok seperti GGRM, HMSP, dan WIIM berpeluang cuan.

Investor asing mencetak net sell baik di saham HMSP maupun GGRM dalam sepekan terakhir.

Laba GGRM turun 71,85% YoY menjadi Rp925,51 miliar pada semester I/2024. Sejumlah tantangan masih menghadang emiten rokok ke depan.

Di bawah ini adalah daftar harga rokok Sampoerna, Marlboro, Gudang Garam Cs per bulan Agustus 2024.

Prospek emiten rokok seperti HMSP, GGRM dan WIIM dinilai masih muram dalam jangka panjang terbebani sentimen kenaikan cukai hingga pelarangan jual eceran.

Kinerja Laba HMSP, GGRM dan WIIM alami kontraksi pada semester I/2024. Tantangan hadapi paruh kedua tidak mudah setelah adanya larangan jual rokok eceran.

Dengan pelarangan rokok dijual eceran, bertambah lagi sentimen pemberat prospek dan kinerja emiten produsen rokok, HM Sampoerna (HMSP) dan Gudang Garam (GGRM).

Kemenkes segera menyiapkan aturan penindakan bagi pedagang yang masih menjual rokok eceran per batang.

Aksi investor asing di saham HMSP dan GGRM usai penjualan rokok secara eceran dilarang.