Kemenkominfo jalin kerja sama dengan Microsoft untuk mendukung digitalisasi pemerintahan dan tata kelola AI

Pelaku usaha harus memperbarui sistem pengelolaan tenaga kerja sebagai bagian dari upaya integrasi teknologi kecerdasan buatan atau AI dalam operasional bisnis

Pelaku usaha di Indonesia harus mulai mempersiapkan diri untuk mengadopsi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)

Kerja sama antara PT Indosat Tbk. (ISAT) dengan NVIDIA akan segera meluncur pada 2024. Investor asing terpantau melakukan akumulasi saham ISAT.

Nvidia digugat oleh tiga penulis yang mengaku bukunya digunakan dalam mengembangkan Nemo AI tanpa izin.

Microsoft berjanji mengacu etika dalam pengembangan AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan), karena itu tetap butuh regulasi yang memberi ruang inovasi.

Pemerintah mengharapkan dukungan seluruh pemangku kepentingan dalam mengembangkan AI. Kolaborasi dinilai kunci keberhasilan

Kemenkominfo tengah menggodok regulasi yang lebih mengikat perihal Kecerdasan Buatan (AI). Aturan formal itu diharapkan rampung pada akhir tahun ini.

IBM menyebut alasan pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang masih stagnan di Indonesia karena kurangnya dana.

Kerja sama ini merupakan bentuk transformasi Pegadaian pada sektor digital lending, yakni produk pendanaan bagi pelaku UMKM.

Perusahaan di Indonesia kesulitan mengadopsi AI karena keterbasan SDM yang terampil dan tata kelola data AI yang rumit.

Windows 12 dikabarkan hadir pada pertengahan 2024, yang berati tinggal hitungan bulan. Terdapat bocoran fitur unggulan dengan hadirnya AI dan tampilan baru.

CEO Indosat (ISAT) Vikram Sinha menuturkan pemanfaatan AI dari kolaborasi ISAT-NVIDIA dapat meluncur pada kuartal III/2024.

Sejumlah negara telah memiliki aturan mengenai AI, sementara Indonesia masih sebatas surat edaran etika. Perlu ada turunan yang lebih mengikat

CEO XL Axiata (EXCL) Dian Siswarini menjelaskan saat ini pihaknya memiliki tiga proyek AI yang sedang dijalankan.