Hingga Maret 2023 Bank Amar telah menyalurkan kredit sebesar Rp2,4 triliun.

Pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) yakni Tolaram Group kian agresif membeli saham entitas bisnisnya itu dari lantai bursa.

Di tengah aksi jual yang membuat IHSG merah beberapa hari, buyback saham bisa jadi solusi sejumlah emiten menahan penurunan harga lebih lanjut.

PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) mengumumkan rencana pembelian kembali saham perseroan (buyback) sebanyak-banyaknya Rp120 miliar.

Dua bank digital yakni PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) dan PT Bank BCA Digital atau Blu by BCA Digital berhasil membukukan laba bersih.

PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) membukukan laba bersih tumbuh 491 persen pada kuartal I/2023 mencapai Rp34,43 miliar.

Posisi tersebut berbanding terbalik dengan posisi laba pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp4,11 miliar.

Pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) yakni Tolaram Group telah agresif mempertebal kepemilikan sahamnya di AMAR sejak awal tahun ini.

Direktur SME, Korporasi, dan Operasional PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) Eka Banyuaji meraup Rp353,05 Juta dari melego saham perusahaan.

Porsi kepemilikan Tolaram di Bank Amar sebagai pemegang saham pengendali pun makin kuat, dari semula 70,09 persen menjadi 70,36 persen.

Porsi kepemilikan Tolaram di Bank Amar sebagai pemegang saham pengendali pun makin kuat, dari semula 70,09 persen menjadi 70,36 persen.

Bank Amar serap tambahan modal sebesar Rp1,28 triliun pada PHMETD II dengan akumulasi perolehan dana untuk modal inti sebesar Rp3,1 triliun.

Tolaram memperkuat kedudukannya sebagai pemegang saham pengendali dengan persentase kepemilikan saham sebesar 67,27 persen.

Segmen pasar UMKM akan menjadi ladang pertumbuhan bisnis bagi PT Bank Fama International dan PT Bank Mayora.

Jumlah saham beredar Bank Capital (BACA) usai aksi korporasi hampir menyentuh 20 triliun saham atau tepatnya 19.953.024.885 (19,95 miliar).