Sebagian besar emiten tambang emas seperti AMMN, ANTM hingga MDMKA mengalami penguatan harga di tengah sentimen pecah rekor harga emas dunia.

BlackRock terpantau menjual sebagian kepemilikan di saham emiten dengan bisnis pertambangan emas kala harga mencetak rekor baru pada September 2024.

Saham emiten-emiten yang memiliki lini bisnis emas mayoritas mengalami apresiasi harga tersengat sentimen rekor harga emas di pasar global.

Emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menunjuk Macmahon sebagai kontraktor tambang emas di Poboya, Sulawesi Tengah.

Salah satu pemegang saham BRMS diam-diam rajin memperbesar kepemilikan kala pergerakan masih mencetak return negatif untuk periode berjalan 2024.

Bumi Resources Minerals (BRMS) menilai reli harga emas bakal mengerek kinerja produksi sampai akhir 2024.

Simak kinerja sembilan emiten afiliasi Grup Bakrie BUMI, BRMS Cs yang telah merilis kinerja keuangan semester I/2024.

PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) mencatatkan kenaikan produksi saat harga jual rata-rata (ASP) emas meningkat

Emiten pertambangan emas Grup Bakrie dan Grup Salim BRMS siap menangkap peluang cuan dari rekor pergerakan harga emas.

Sejumlah firma investasi jumbo memilih lanjut melepas sebagian kepemilikannya di Bumi Resources Minerals (BRMS).

Investor asing bermanuver saat pergerakan saham BRMS terbang dalam sepekan terakhir.

Amman Mineral Internasional (AMMN) mengonfirmasi transaksi saham Rp17,44 triliun pada Selasa (25/6/2024) yang melibatkan Direktur Utama AMMN Alexander Ramlie.

Kenaikan harga emas global yang tembus ke rekor tertinggi membuat saham-saham, seperti ANTM hingga MDKA kompak menguat.

Harga emas global cetak rekor tertinggi lagi, tembus US$2.440 per ons. Simak rekomendasi dan target harga saham dari emiten-emiten emas.

BlackRock memiliki keputusan yang berbeda di saham emiten Grup Bakrie-Salim BUMI dan BRMS pada periode berjalan Mei 2024.