Ekspor mobil diprediksi terus meningkat, seiring dengan mulai bergairahnya industri kendaraan bermotor di Tanah Air setelah terdampak pandemi.

Daihatsu dan Toyota menjadi ujung tombak ekspor mobil dari Indonesia.

Toyota Motor Manufacturing Indonesia optimistis tahun ini bisa memasarkan sebanyak 311.000 hingga 318.000 unit kendaraan roda empat ke pasar global.

Presiden Jokowi ingin Indonesia bisa salip Thailand, sehingga meminta pelaku otomotif untuk serius injak pedal ekspor mobil.

Gaikindo menilai yang dibutuhkan industri otomotif untuk meningkatkan ekspor adalah dengan memperkuat rantai pasok komponen.  

Gaikindo merilis data terbaru terkait kinerja ekspor mobil pada Januari 2023. Berikut ini perinciannya.

PT Astra Daihatsu Motor berupaya meningkatkan ekspor tahun ini sebagai respons atas pernyataan Presiden Jokowi.

Gaikindo mencatat ekspor mobil CBU naik 54 persen awal 2023 menjadi sebanyak 38.457 unit.

Toyota Indonesia merupakan kontributor terbesar ekspor mobil. Untuk mendongkrak kinerja, dibutuhkan kerja sama produktif dengan pemerintah.

Indonesia mencetak surplus otomotif dengan negara-negara kawasan Asean dan Timur Tengah, sebaliknya defisit terbesar ditanggung dari Jepang dan China.

Kementerian Perhubungan bakal mendongkrak kinerja ekspor melalui Pelabuhan Patimban pada tahun ini dengan menambah waktu kedatangan kapal logistik.

Di tengah pertumbuhan kinerja ekspor, surplus neraca dagang otomotif justru mengalami pelemahan seiring derasnya impor.

Neraca dagang otomotif mengalami tren penurunan surplus, meski kinerja ekspor melonjak tajam dalam beberapa tahun belakangan.

Pemerintah menargetkan ekspor mobil utuh melalui Patimban mencapai 160.000 unit kendaraan pada tahun lalu, sedangkan realisasinya diklaim 118.567 unit.

Pada tahun lalu, ekspor mobil utuh dari Pelabuhan Patimban dipatok 160.000 unit.