VinFast menyatakan pabrik yang akan dibangun di Indonesia akan memiliki kapasitas produksi hingga 50.000 unit mobil listrik per tahun.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menanggapi soal kondisi PT Sepatu Bata Tbk. (BATA) yang mengalami kerugian selama 4 tahun berturut-turut hingga menutup pabrik.

Permintaan lahan di kawasan industri diprediksi meroket seiring adanya sejumlah raksasa otomotif seperti BYD dan Vinfast yang bakal investasi di Indonesia.

Pembangunan pabrik mobil listrik BYD dan Vinfast di Indonesia diyakini bakal membawa berkah pada bisnis kawasan industri. Begini prospeknya.

Bahlil menyebut pembangunan pabrik BYD pada April, sedangkan Luhut mengatakan pada Juli tahun ini.

Pabrikan mobil listrik Vietnam, VinFast menargetkan kenaikan penjualan lebih dari dua kali lipat, dengan Indonesia sebagai salah satu sasaran pasar.

Menperin Agus Gumiwang mengatakan Vinfast tengah mencari lahan untuk membangun pabrik mobil listrik di kawasan industri di Indonesia.

BYD sudah melakukan pendalaman pasar Indonesia baik dari sisi manufaktur maupun produk, dan kini mantap untuk membangun pabrik mobil listrik di Tanah Air.

Pabrik ketiga Toyota di India memiliki kapasitas produksi hingga 100.000 unit per tahunnya.

Dua pabrik komponen otomotif milik konglomerat TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) rampung dan beroperasi pada 2024.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut VinFast akan bangun pabrik mobil listrik di Indonesia pada 2026

Produsen mobil kompak meningkatkan impor mobil utuh atau CBU sepanjang periode Januari-Agustus 2023. Kenaikan tersebut tercatat sebesar 34,8 persen.

Toyota Indonesia menilai peluang bagi Indonesia mengalahkan Thailand sebagai hub produksi mobil di Asean terbuka lebar.

Pada 2023, pasar otomotif nasional akan dibanjiri berbagai produk anyar, terutama berbasis listrik meliputi hybrid dan BEV.

Pabrik MG ini diklaim berteknologi tinggi, presisi dalam detail, dan konsistensi kontrol kualitas yang baik untuk menghadirkan kendaraan berkualitas.