Analis melihat instrumen obligasi konvensional, syariah, dan green bond diminati oleh investor saat ini ketika The Fed dalam posisi hawkish.

Green bond atau obligasi berwawasan lingkungan Bank Mandiri (BMRI) ditawarkan dengan bunga tetap sebesar 5,80 persen dan 6,10 persen per tahun.

Terdapat berbagai cara untuk memenuhi pembiayaan teknologi ramah lingkungan, seperti pembiayaan sekunder seperti green bond atau sustainability linked bond.

Bank-bank BUMN semakin gencar mencari dana segar melalui penerbitan obligasi hijau atau green bond. 

Bank Mandiri (BMRI) mengungkap portofolio kredit berkelanjutan sebesar Rp232 triliun.

Terregra Asia Energy (TGRA) akan menyiapkan dana hingga Rp1 triliun untuk membangun tiga proyek Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTM) tahun ini.

Bank Mandiri (BMRI) mengumumkan rencana penerbitan green bond dengan target indikatif Rp5 triliun pada Juni 2023.

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) membeberkan sejumlah rahasia kesuksesan emisi green bond senilai US$400 juta yang versubscribed atau kelebihan permintaan hin

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) siap menerbitkan kembali green bond setelah sebelumnya sukses emisi US$400 juta atau sekitar Rp5,9 triliun.

Pelaku pasar merespons positif penerbitan green bond PGEO senilai US$400 juta.

Semakin banyaknya perusahaan yang menerbitkan green bond, itu artinya tingkat kepedulian perusahaan terhadap lingkungan juga semakin besar.

Sejumlah korporasi siap menerbitkan green bond tahun ini di tengah masih banyakya tantangan. Salah satunya PGEO yang mengincar dana US$400 juta (Rp6 triliun).

Instrumen investasi green bond dinilai masih tergolong baru bagi investor Indonesia sehingga perlu waktu meningkatkan minat pelaku pasar.  

Penerbitan green bond di Indonesia sepanjang 2022 bernilai US$2,45 miliar yang dipimpin oleh pemerintah dan korporasi hanya menyumbang US$663,96 juta. 

Penerbitan green bond diharapkan dapat memberikan keleluasan lebih bagi PGEO dalam merencanakan dan menjalankan bisnis.