OJK optimistis laju kredit perbankan bisa mencapai target atau tumbuh sekitar 11% pada 2024.

OJK melaporkan rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio perbankan mengalami kenaikan pada Agustus 2024 baik secara tahunan maupun bulanan.

Pemberian akses SLIK oleh OJK bertujuan agar perusahaan bisa memastikan nasabah asuransi kredit benar-benar layak untuk mendapatkan proteksi atas kreditnya.

Transisi yang dilakukan emiten batu bara INDY, TOBA, hingga ADRO dinilai agar perusahaan bisa mendapatkan akses pendanaan yang lebih mudah ke depan.

OJK, merilis saat ini ada 2 jenis KPR yang tersedia di Indonesia, yaitu KPR komersil atau non subsidi dan KPR subsidi.

Direktur BCA Syariah Pranata memaparkan bahwa total pembiayaan hingga Agustus 2024 mencapai Rp10 triliun, naik 30,4% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Rasio LDR perbankan pada Agustus 2024 mencapai 86,8%, naik dibandingkan Juli 2024 yang mencapai 86,51% dan akhir Desember 2023 yang sebesar 83,83%.

Moody's Ratings menyoroti masih rendahnya pemanfaatan kredit swasta di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

Ekonom dan Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Huda mengungkap penyebab piutang paylater masih kencang di tengah penurunan daya beli.

ANZ dan keluarga Gunawan mempertimbangkan untuk melepas status pemegang saham pengendali pada Panin Bank (PNBN). Citigroup ditunjuk untuk aksi divestasi itu.

CIMB Niaga (BNGA) membidik kredit segmen ritel tumbuh hingga 8% YoY pada akhir 2024.

Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mempertahankan peringkat kredit Indonesia di BBB+ dengan outlook positif.

Terdapat peningkatan signifikan pada baki debet dan jumlah rekening dari produk paylater perbankan.

Pelaku industri perbankan berniat meningkatkan peluang pasar di segmen wholesale, seiring dengan dimulainya tren penurunan suku bunga acuan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan pertumbuhan kredit hingga Agustus 2024 sebesar 11,40% YoY.