Per Desember 2022 saham publik BTPN sebesar 5,27 persen, sedangkan Bank Permata (BNLI) 1,29 persen.

Laba BBRI, BMRI, BBCA, dan BBNI kompak melesat sepanjang 2022 dibandingkan dengan capaian 2021.

Tercatat, KB Bukopin (BBKP) masihmencetak rugi hingga Desember 2022.

Apramesis Meta Investama tercatat memborong sebanyak 581,05 juta (581.052.024) saham Bank Woori Saudara (SDRA).

BTN pada tahun ini bertarung di pasar ekosistem digital melalui super app pada saat menjamurnya bank digital.

Pada akhir 2022 dan awal 2023, sejumlah direksi Bank Mandiri melakukan aksi borong saham saat saham BMRI mengalami koreksi.

Sehari usai umumkan laporan kinerja, atau tepatnya pada Rabu (1/2/2023), saham BMRI dibukan di zona merah.

CIMB Niaga (BNGA), sebagai bank kustodian tercatat memiliki 895 juta saham Inovisi Infracom (INVS) yang telah delisting sejak 2017.

Saham Bank Mandiri (BMRI)jatuh 7,30 persen sepanjang tahun berjalan (ytd), sedangkan BRI (BBRI) 8,91 persen ytd.

Direktur BCA John Kosasih membeli saham BBCA pada level Rp8.250, atau saat turun 1,2 persen dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

BRI (BBRI) dan BCA (BBCA) sepakat untuk membagikan dividen interim. Bank jumbo lain akan menyusul dengan pembagian dividen tunai.

Sejumlah bank besar, termasuk BUMN kerap membagikan dividen jumbo dalam beberapa tahun terakhir.

Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi membeli 100.000 saham BMRI pada 9 Desember 2022.

Hingga kuartal III/2022, aset Bank BUMN mencapai Rp4.323,08 triliun atau memiliki porsi 43,26 persen dari total aset industri perbankan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai emisi rights issue dari 18 emiten bank sepanjang tahun ini mencapai Rp33,25 triliun.