Jumlah kendaraan listrik yang beredar di Indonesia telah mencapai 108.000 unit. Pertumbuhan kendaraan ini juga mendorong permintaan stasiun pengisian baterai.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mendorong lebih banyak perusahaan motor listrik IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Produsen United Bike, PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD) membidik ekspor motor listrik ke Asean setelah resmi melantai di Bursa, Rabu, (7/2/2024).

Sejak peluncuran hingga sekarang, Astra Honda Motor telah mengirimkan 60 unit motor listrik Honda EM1 e: kepada konsumen

Tim Xplore Motor Listrik telah menjajal sejumlah 12 unit dari merek Alva, United, Smoot, dan Volta dengan rute Jakarta-Sentul.

MPM Honda Jatim memberikan program test ride berhadiah dimana pengunjung yang hadir dapat merasakan sensasi berkendara dengan motor listrik.

Tim Xplore Motor Listrik menjajal 12 unit motor listrik Alva, United, Smoot, dan Volta dengan rute Jakarta-Sentul.

Indonesia bakal menjadi pasar motor listrik terbesar ketiga di dunia, setelah China dan India.

Seiring era elektrifikasi kendaraan, konsumen bisa memilih sepeda listrik, motor pedal atau Moped hingga sepeda motor listrik.

Era kendaraan listrik bisa memicu greenflation karena berbagai biaya tinggi, termasuk terkait produksi baterai mobil dan motor listrik.

Kepadatan dari baterai Li-ion berbasis nikel lebih tinggi, membuat produk menjadi lebih tahan lama bila dibandingkan dengan jenis lead acid.

Model ini dipasarkan MPM Honda Jatim dengan harga Rp46.166.000 untuk Honda EM1 e: dengan Charge dan Rp46.666.000 untuk Honda EM1 e: PLUS dengan Charge.

Produsen sepeda dan kendaraan listrik PT Uwinfly Indonesia menargetkan kenaikan pangsa pasar mencapai 75% dalam 5 tahun ke depan berkat dampak subsidi

Industri motor listrik di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin kencang seiring dengan kedatangan calon emiten anyar.

Pemerintah telah mencairkan bantuan pemerintah atau subsidi konversi motor listrik senilai Rp1,4 miliar hingga pertengahan Januari 2024.