Secara umum, impor barang modal mengalami kenaikan baik secara bulanan (mtm) maupun tahunan (year-on-year/yoy) yang masing-masing tumbuh 21,21% dan 2,04%.

Perdagangan nonmigas antara Indonesia dengan China mengalami defisit hingga US$7,12 miliar atau setara dengan Rp116 triliun per Juli 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan terjadi kenaikan impor bahan baku/penolong dan barang modal yang mengalami kenaikan secara bulanan dan tahunan.

Impor dari Israel dalam kurun Januari-Juli 2024 tercatat mencapai US$39,99 juta, naik 231% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Ekspor Indonesia ke Israel naik per Juli 2024 naik 1,86% secara bulanan dan 21,39% secara tahunan.

China masih kokoh sebagai negara tujuan ekspor utama dari Indonesia. Kenaikan ekspor ke Jepang membuatnya menggeser posisi India sebagai tujuan ekspor RI.

Ekspor tiga komoditas tembaga yaitu bijih logam, terak, dan abu; logam mulia dan perhiasan/permata; serta mesin dan perlengkapan elektrik tumbuh optimal.

BPS mengungkapkan penyebab kinerja ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) lesu pada Juli 2024.

Surplus neraca perdagangan per Juli 2024 tercatat hanya US$0,47 miliar atau US$470 Juta atau jadi yang terendah pada tahun ini.

Neraca perdagangan Juli 2024 tercatat senilai US$0,47 miliar. Nilainya berkurang tetapi masih mempertahankan tren surplus neraca dagang 51 bulan berturut-turut.

Pelaku industri asuransi perlu menyiapkan taktik guna menghadapi pelemahan daya beli masyarakat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (9/8/2024), diprediksi fluktuatif namun akan ditutup mengat di rentang Rp15.820—Rp15.920.

Bahkan jika merujuk rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Agustus 2024, deflasi Juli 2024 mencapai angka 0,18% month-to-month (MtM).

Laju pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi terhadap PDB mengalami perlambatan pada triwulan II/2024 di tengah badai PHK yang terus menerpa.

Simak prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2024 dari ekonom.