Berlanjutnya tren deflasi dalam 5 bulan beruntun yang mengindikasikan lemahnya daya beli masyarakat diperkirakan menjadi sentimen negatif bagi sejumlah saham.
Secara m-to-m Jabar mengalami deflasi 0,21% yang dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras dan bensin
Faktor cuaca yang menurunkan produksi kopi, lalu permintaan global yang meningkat menyebabkan harga kopi terus naik. Inflasi Indonesia turut terkena imbasnya.
Secara historis, deflasi September 2024 merupakan deflasi terdalam dibandingkan bulan yang sama dalam lima tahun terakhir dengan tingkat deflasi sebesar 0,12%.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi pendorong utama inflasi September 2024, dengan andil terbesar dari komoditas beras dan sigaret kretek mesin.