PN Jakarta Pusat akan melakukan pembuktian surat susulan dari kuasa hukum Waskita Beton (WSBP) dalam sidang gugatan PKPU pada pekan depan.

Dalam sidang sebelumnya penasihat hukum WSBP menyerahkan surat kuasa serta anggaran dasar terakhir perseroan kepada majelis hakim.

WSBP mengakui bahwa permohonan 2 PKPU itu muncul karena terbatasnya likuiditas perseroan untuk melunasi utang kepada para vendor.

Waskita Beton kembali dapat dua gugatan PKPU. Padahal emiten beton berkode WSBP itu baru saja lolos dari gugatan yang sama pada pekan lalu.

Bisnis, JAKARTA — Perusahaan beton precast dan ready mix PT Waskita Beton Precast Tbk. akan mulai membangun Kawasan Industri Sadai dan Sekitarnya (KISS) tahun ini dan ditargetkan…

WSBP telah menandatangani nota kesepahatan dengan PT Ration Bangka Abadi sebagai pengembang Kawasan Industri Sadai dan sekitarnya.

PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) rupanya kembali harus menghadapi permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Bagaimana prospek emiten konstruksi ini?

WSBP rencananya akan menghadirkan ahli dalam persidangan yang akan diselenggarakan pada tanggal 24 Mei 2021.

Waskita Beton tampaknya belum bisa bernafas lega, pasalnya emiten berkode WSBP itu masih memghadapi satu gugatan PKPU yang saat ini berproses di PN Jakpus.

Bambang Rianto diangkat menjadi komisaris utama menggantikan Fery Hendriyanto, sedangkan Arijanti Erfin diangkat menjadi direktur.

Waskita Beton lolos dari jerat PKPU usai pihak PT Hartono Naga Persada mencabut gugatan PKPU yang dilayangkan sejak 31 Maret 2021 lalu.

Waskita Beton akan mengikuti semua proses tahapan gugatan PKPU yang sedang berlangsung di PN Jakarta Pusat.

RUPS WSBP mengganti 3 komisaris dan menambah 1 direktur baru dalam RUPS tahunan.

Direktur Waskita Beton Precast Mohamad Nur Sodiq menjelaskan gugatan permohonan PKPU itu terkait dengan permintaan pelunasan utang senilai Rp5 miliar dan Rp10 miliar oleh…

Perseroan menyatakan bahwa penundaan persidangan itu tidak berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional.