Dua grup konglomerasi besar yang membawahi PSN PIK2, yakni Agung Sedayu Group dinakhodai Sugianto Kusuma alias Aguan dan Grup Salim yang dipimpin Anthoni Salim.

Agung Sedayu Group kembali menyelenggarakan properti expo terbesar di awal tahun ini, yaitu ASG EXPO 2024 – 53th Anniversary

Wings dan Djarum sebelumnya tercatat dalam dokumen konsorsium penggarap proyek IKN yang dipimpin Agung Sedayu Group milik Aguan.

Sejumlah konglomerat Indonesia diketahui telah berinvestasi pada proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Siapa saja mereka?

Badan Otorita mengungkap progres terbaru dari proyek jumbo senilai Rp40 triliun milik konsorsium yang dipimpin Sugianto Kusuma alias Aguan di IKN.

BSDE sedang menjalin diskusi intensif dengan Otorita IKN dan telah mengajukan proposal untuk mengembangkan kawasan permukiman sesuai dengan kompetensi perseroan

Saham Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) milik Sugianto Kusuma mengalami kenaikan 16,26% selama sepekan perdagangan, menjelang rights issue.

Agung Sedayu Group mampu meraup transaksi penjualan hingga Rp1,45 triliun dari ASG Expo 2023.

Otorita IKN menyebutkan sebanyak 20 calon investor siap berinvestasi di IKN dengan nominal lebih dari Rp10 triliun.

Sejumlah investor pioner telah melaksanakan pembangunan di IKN di antaranya konsorsium Agung Sedayu Group hingga Vasanta Group. Berapa total investasinya?

Konsorsium Agung Sedayu Group yang diketuai oleh Sugianto Kusuma alias Aguan dikonfirmasi akan menggelontorkan investasi Rp40 triliun di IKN.

Presiden Jokowi akan menghadiri proses groundbreaking proyek konsorsium yang dipimpin bos Agung Sedayu Grup, Aguan di IKN.

Emiten properti milik Aguan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih secara signifikan sepanjang semester I/2023.

Emiten Aguan dan Grup Salim PT Pantai Indah Kapuk Dua gencar lakukan ekspansi. Terbaru, PANI berencana menggelar rights issue untuk mengakuisisi 7 perusahaan.

Emiten properti milik Sugianto Kusuma alias Aguan, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) melesat hingga 335 persen jelang aksi right issue dan akuisisi.