Data terakhir menyebutkan gempa bumi di Laut Aegea tersebut telah menyebabkan 100 orang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, 98 korban di antaranya tewas di Kota Izmir,Turki…

Gempa tersebut menyusul bencana gempa bumi yang menewaskan sedikitnya 39 orang dan melukai lebih dari 800 orang di seluruh Turki dan Yunani kemarin.

Otoritas Badan Penanggulangan Bencana (AFAD) Turki menyatakan gempa terjadi pada 14.51 waktu setempat di kedalaman 16,54 kilometer pada Jumat (30/10/2020).

Terdapat sekitar 5000 WNI yang tinggal di Turki, sebagian besar adalah mahasiswa sebanyak 2.700 orang dan pekerja spa sekitar 1.500 orang.

Besarnya gempa terlihat dari guncangan yang diakibatkan dan membuat semua orang panik berusaha menyelamatkan diri.

Melalui akun twitternya, dia menyamaikan simpatinya dan berharap warga Turki kuat dan sabar menghadapi musibah itu.

Kepala Observatorium Kandilli di Istanbul, Turki yakni Haluk Ozener memperingatkan bahwa gempa susulan dapat berlanjut hingga 15 hari ke depan.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara, Turki terus melakukan pemantauan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di negara tersebut, pascaterjadinya gempa bumi bermagnitudo…

Dalam pernyataan pers Kementerian Luar Negerinya, Turki menyatakan bahwa tidak ada alasan apapun yang bisa menjustifikasi pembunuhan warga tidak bersalah di Nice.

Ini terjadi setelah ratusan etnis Armenia memblokir jalan yang menghubungkan Lyon-Marseille sebagai bentuk protes terhadap Azerbaijan dan militer Turki di Nagorno-Karabakh. 

Presiden Erdogan mengatakan Rusia telah menyerang pemberontak Suriah yang didukung Turki di provinsi Idlib barat laut pada awal pekan ini.

Ketegangan meningkat setelah guru Bahasa Prancis Samuel Paty terbunuh pada 16 Oktober di dekat sekolahnya di siang hari bolong.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melancarkan serangan baru terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron dengan mengatakan dia membutuhkan “perawatan mental" atas sikapnya…

Usai berkunjung ke AS, Austria dan Prancis, Menhan Prabowo kini berkunjung ke Turki untuk bertemu dengan Menhan Hulusi Akar.

Guterres menyoroti salah satu serangan paling mematikan terhadap warga sipil sejauh ini.